Stasiun
televisi nasional SCTV kembali
disorot tajam. Setelah sebelumnya Prilly
yang merupakan artis SCTV membuat
heboh dengan Videonya yang menghina keluarga Aliando Syarif beredar luas dimasyarakat, baru – baru ini berbagai
pendapat miring yang ditujukan kepada SCTV
kembali mencuat.
Hal
ini dapat dilihat dari banyaknya status di media sosial yang ikut membagikan
opini miring tersebut, dan tidak tanggung – tanggung ribuan Like dan puluhan
ribu kali opini tersebut dibagikan para netter.
![]() |
FOTO: Opini masyarakat terhadap sinetron Super Puber dan Mermaid In Love |
Komentar
senada pun diungkapkan para netter, mereka melihat fenomena Sinetron Remaja Indonesia Kini dengan
semakin hilangnya film kartun yang dulu pernah menghiasi dibanyak layar kaca
televisi. Menariknya mereka yang lahir dan hidup ditahun 90’an ikut berkomentar
senada, menurut mereka sinetron anak dan remaja Indonesia era 90’an lebih bagus
dari pada tayangan era saat ini.
Dalam
sinetron tersebut, baik Super Puber atau pun Mermaid
In Love sendiri banyak adegan pemeran utama nya yang tergolong usia
baru Remaja itu sudah seperti film India – India’an, hanya bedanya tidak ada adegan
menyanyi dibawah pohon, hehe. Selain itu ada juga yang menyoroti sinetron Anak
Jalanan yang melakukan jumpa fans dilantai atas Masjid.
![]() |
FOTO: Netizen komentari sinetron Indonesia kini |
Beberapa
waktu lalu channel GARUDA Biru merilis video KAMPANYE #Kembalikan Tayangan Remaja
Indonesia - Ironi Televisi Masa KINI,
menurut GARUDA Biru video itu dipublikasikan untuk mengingatkan perlunya tindakan efektif
masyarakat sekaligus menyindir kinerja KPI (Komisi
Penyiaran Indonesia). [DISINI Aduan KPI]
“suatu PEMBIARAN hanya
Melahirkan KEBIASAAN
dan berujung PEMBENARAN”
Begitulah
salah satu kata yang menarik dimaknai dalam video KAMPANYE tersebut sebagai
peringatan karena mengingat masih banyaknya anak muda yang menganggap sinetron
tersebut ‘sangat layak’ ditayangkan bahkan
ada yang menyebutkan ‘tak ada kesalahan’
dalam Sinetron – Sinetron Remaja
Indonesia yang Menggelikan itu.
Sesungguhnya
dampak nyata yang bisa kita lihat sekarang ini adalah terhadap anak – anak
kecil yang sering kita sebut Generasi
Penerus Bangsa. Belum hilang dari ingatan kita beberapa waktu lalu seorang
anak kecil menyanyikan lagu Lelaki
Kardus yang liriknya sangat tidak
pantas dinyanyikan oleh anak kecil bahkan juga bagi orang dewasa sekali pun.
![]() |
FOTO: Netizen komentari sinetron Indonesia kini |
Namun
fenomena Lelaki Kardus bukan awalan dari dampak buruknya pengawasan orang tua
terhadap tayangan yang ditonton anaknya. Fenomena tersebut hanyalah serangkaian
efek domino dari berbagai tayangan televisi Indonesia yang semakin kapitalis. Bukan
hanya tentang tayangan sinetron yang seharusnya bisa mengikuti jejak kemajuan
perfilman Indonesia, melainkan juga berbagai jenis tayangan lainnya sebut saja acara musik yang tidak jelas yang
disiarkan setiap pagi itu.
![]() |
FOTO (Cerita TREND): Perbandingan Kualitas Film dengan Sinetron/ FTV lihat judulnya |
Sebetulnya
tahun lalu ada sinetron remaja yang bagus ditonton yaitu sinetron Aku Anak Indonesia, sinetron RCTI ini
menceritakan kisah persahabatan anak SMA dengan kehidupan sosial masyarakat
disekitar mereka yang relevan dengan kondisi masyarakat Indonesia.
![]() |
FOTO (Cerita TREND): Anak Jalanan gantikan Aku Anak Indonesia dan lihat hasilnya |
Jatuh
Cinta adalah hal wajar dan bagus terjadi dalam perjalanan remaja, dan sinetron Aku
Anak Indonesia juga dibumbui dengan kisah cinta pemeran utamanya. Namun semua
berubah ketika Anak Jalanan muncul lalu ‘menggantikan’
Aku Anak Indonesia seperti, “semua
berubah ketika negara api menyerang”, hahah masih ingatkah kata – kata
dimasa kecil itu?. Anak kecil jaman sekarang juga punya tapi bentuknya kayak
dibawah ini.
Top
rating merupakan alasan RCTI mempertahankan Anak Jalanan, dan hasilnya adalah
lirik ini mulai dinyanyikan anak kecil, entah siapa yang menciptakan.
“ Hati – hati Innalillahi
Raya Kity pembalap asli
Reva dan Boy cinta mati
Nontonnya di RC..TI
... ”
Menggunakan
nada OST Anak Jalanan dari Band TRIAD
milik Ahmad Dhani, lirik itu dinyanyikan anak – anak kecil usia SD dengan
semangat seakan seperti itulah lirik lagu untuk anak kecil.
Ketika
pihak yang berwenang dalam hal ini KPI tidak lagi dipercaya, maka keputusan ada
ditangan kita khususnya para orang tua untuk lebih ‘tidak menyepelekan’ apa yang dilihat anaknya.
1 komentar:
Tulis komentarCasino Royale - Live Dealer Games - Virgin Games
BalasHapusCasino Royale is a live casino with gri-go.com a large, kadangpintar eclectic portfolio of casino games. Players can 1xbet korean play this game with live septcasino dealers, https://vannienailor4166blog.blogspot.com/