Sabtu, 16 Juli 2016

Ketika Seorang Ibu Meminjam Uang Anaknya yang Sudah Berumah Tangga

Mohon luangkan waktu membaca untuk merasakan kasih sayang Ibu mu.
Oleh: Cerita TREND, terispirasi dari kisah yang beredar dimasyarakat.

Dipagi hari yang cerah, seorang wanita tua berjalan sekitar 50 langkah dari rumah sederhananya yang bersahaja ke arah rumah besar dengan dua lantai.

Wanita renta itu ternyata seorang ibu yang ingin meminjam uang kepada anaknya yang telah mapan. Dengan suara rendah disertai rasa malu ibu itu berkata pada anaknya.
 
“Nak, bolehkah ibu meminjam uang 200 ribu? Ibu ada perlu nak.”.

Anaknya tidak langsung begitu saja menjawab permintaan ibunya.

“Tidak apa – apa  jika kamu tidak bisa beri ibu pinjaman, Ibu mengerti sekarang banyak yang harus kau penuhi.”

Dengan raut muka datar sang Anak berkata.

“Jangan bu! sebentar Aku tanya istriku dulu,” seakan berat untuk mengiyakan, hingga harus mendiskusikan permintaan ibunya dengan sang istri.

Ketika
si Anak hendak masuk ke dalam kamarnya, Ia melihat istrinya sedang menyiapkan susu untuk anaknya, tiba – tiba Ia terpaku melihat dus susu anaknya yang masih melekat bandrol harga sejumlah Rp 50.000, Ia semakin terpaku didepan pintu kamar itu ketika melihat istrinya memberikan susu lalu meninggalkan anaknya untuk sibuk mempercantik diri didepan kaca.



Dia lantas mengingat masa kecilnya dulu, saat balita dia hanya diberikan ASI oleh ibunya, tidak ada harganya memang, namun seketika itu saat memikirkan masa kecilnya Ia bisa merasakan kasih sayang Ibu yang menyusuinya.

Jika 1 dus habis 1 hari x 30 hari x 2 th = 36 juta!!!. Jika didapat oleh seorang anak selama 2 tahun berapa yang harus ia bayar?
.

Dengan tangisan air mata, Ia kemudian membalikan badan dari kamarnya lalu berlari menuju ibunya dan menatap wajah wanita yang suatu kecil menyusuinya itu yang teduh walau telah dimakan usia.



“Ibu, kau telah memberikan semua kasih sayang, harta dan semuanya kepadaku tanpa pamrih, dan semua itu kuterima dengan gratis.. Maafkan anakmu ini yang tidak tahu balas budi.., ujarnya sambil menangis.

Segera Ia mengecup kening dan memeluk ibunya, sambil menangis ia berkata
.

Ibu, jangan berkata pinjam lagi yaa, hartaku juga milik ibu, do'akan anakmu ini agar selalu berbakti padamu.

Ibunya membalas pelukan anaknya seperti seorang Ibu yang bahagia melihat anaknya baru lahir.

“Jangan kamu menangis Nak, Ibu ingin kamu selalu bahagia. Harta mu bukan milik kamu atau Ibu mu ini.”



Sang Ibu lalu melepas pelukannya dan menaruh kedua tangan lemahnya ke pipi anaknya sambil berkata dengan penuh kehangatan.

“Nak! Dengar ibu.. harta mu ini milik Allah, setiap waktu Allah bisa mengambilnya dari mu. Dan percayalah Nak, disetiap keadaan ibu selalu berdo'a untuk kamu, untuk keluarga mu, agar kita semua selalu dikumpulkan di surga nanti dalam kebahagian."

SELESAI



 

Jangan biarkan bacaan bermakna ini sia - sia tak berguna, jadikan ladang pahala  jika kamu yakin akan mengingatkan mereka yang baru saja melawan Ibunya, dengan membagikannya sekarang!..

    Choose :
  • OR
  • To comment
Tidak ada komentar:
Tulis komentar